PANGANDARAN - Setiap Wisatawan baik lokal atau mancanegara, dipastikan sudah tidak asing lagi kalau mendengar objek wisata ini. Citumang dan Santirah Body Rafting sudah menjadi wisata favorit di Kabupaten Pangandaran dan viral di Media Sosial.
Kedua Objek Wisata ini memanfatkan aliran sungai yang sama, bersumber dari hulu sungai pegunungan Dudan yang merupakan Hutan produksi dan hutan lindung yang dikelola Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Barat dan Banten.
Yana Pengelola Desa Wisata Desa Selasari ketika di temui media Warta.co.id di Objek Wisata Santirah, Sabtu (23/5/2021) menjelaskan, terkait pengelolaan Wisata Body Rafting Santirah.
" Pengelolaan Wisata Santirah sebelumnya di kelola oleh karang Taruna dan masyarakat desa Selasari dengan pengelolaan swadaya " katanya.
" Sekarang pengelolaan di bawah manajemen Bumdes Desa Wisata Selasari, tapi sampai saat ini kami pihak pengelola belum ada sokongan dana sepeserpun dari pihak Pemerintah, " ungkap yana.
Udin Tugaswara Kepala Desa Selasari ketika di konfirmasi oleh redaksisatu.co.id terkait pengelolaan Santirah membenarkan apa yang di ungkapkan oleh Yana selaku pengelola Wisata Santirah.
" Benar adanya, kami Pemerintahan Desa Selasari sampai saat ini belum memberikan sokongan dana ke Pihak Bumdes selaku pengelola wisata, kami akan coba usulkan ke Pihak Pemkab Pangandaran untuk Revitalisasi Santirah" katanya.
Ugas Sapaan akrab kades Selasari menambahkan " Wisata Santirah sangat membantu dalam pemberdayaan masyarakat Desa Selasari, lebih dari 100 orang sekarang sudah bisa menikmati pekerjaan sebagai pemandu dan berdagang di Wisata ini " imbuhnya.
" Masyarakat Kami berharap Pihak Pemerintah Daerah sampai pusat bisa lebih fokus memperhatikan kami yang ada di pedesaan. Dan kami pun memohon kepada seluruh pemangku kepentingan agar bersama sama menjaga ekosistem dan hutan. Kalau hutan gundul maka wisata air ini tidak akan bisa berjalan, dan masyarakat hanya akan mendapatkan dampak negatifnya saja" pungkasnya.(NANG SURYA)