Bupati Jeje Resmikan Poros jalan dusun Cikoranji-Cirawa, desa Cimindi, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran

    Bupati Jeje Resmikan Poros jalan dusun Cikoranji-Cirawa, desa Cimindi, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran

    PANGANDARAN JAWA BARAT - Turut hadir dalam acara gunting pita dan peresmian:

    Ketua TP PKK Kabupaten Pangandaran, Hjh, Ida Nurlaela, Kepala Dinas PUPR Pangandaran Ling ling Nugraha Senjaya, A.Md.LLAJ., S.IP., M.Si, Para Kabid, Sekretaris Bapenda, juga hadir anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan, Anwar Hidayat, S.Ag.MM. Babinsa dan Binmas Cinindi, Satpol PP, Camat dan Sekmat Cigugur, Kepala Desa Cimindi, Asep Ahyar, Ketua MUI Cigugur, Para Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Ibu-ibu penggerak PKK Desa Cimindi, Karang Taruna dusun Cimindi, dan beberapa OPD lainnya.

    Dalam kesempatannya,  Anwar Hidayat, S.Ag.MM, selaku Anggota DPRD Kab. Pangandaran Fraksi PDI perjuangan menyampaikan, Saya sangat terharu luar biasa kepada Bapak Bupati, mengingat beliau telah diopinikan negatip hingga kesan dan pesan dari masyarakat sangat jelek, akan tetapi meskipun begitu bapak Bupati ketika melihat jalan jelek langsung mendukung untuk pembangunan jalan Cikoranji ini.

    ” Alhamdulillah saya sebagai wakil rakyat bisa menghadap pak Bupati dengan membawa aspirasi warga yang berkeinginan untuk memperbaiki jalan. Kami bersyukur...ya, karena Pak Bupati langsung menyutujui apa yg menjadi keluahan masyarakat, dan mudah-mudahan jalan yang belum bisa dibangun saat ini kedepan bisa cepat direalisasikan juga.

    Menurut Anwar Hidayat, Bupati pangandaran H Jeje Wiradinata ini adalah sosok yang sangat tangguh, bupati yang hebat banyak permasalahan yang dapat diselesaikan dan juga mampu membawa pangandaran menjadi objek wisata berkelas dunia.

    Bupati menginginkan bahwa nanti untuk pengganti beliau diharap bisa sejalan dan seirama sesuai apa yang bupati cita citakan, yaitu memakmurkan dan mensejahterakan masyarakat yang berdasarkan keadilan dan menjadikan Pangandaran sebagai objek wisata yang berkelas dunia.

    ”Harapan saya kedepan siapapun yang akan di calonkan di pilkada 2024 mendatang bisa kita dukung bersama, bisa saja nanti yang akan di calonkan adalah ibu Hjh Ida Nurlaela istri bupati, saya yakin  masyarakat pasti mendukung dan Ibu bupati bisa menang dalam pilkada kab. Pangandaran 2024 nanti, ”ujarnya

    Bupati Pangandaran H. Jeje Wiradinata dalam sambutannya menyampaikan, sudah 7 tahun saya jadi Bupati pangandaran, tentu saya memahami betul, ketika mendapat amanah untuk  melaksanakan kebijakan pada kepentingan umum, kepentingan masyarakat, mengangkat martabat warga masyarakat Pangandaran lebih baik. Itu tugas saya yang tentunya dengan anggaran yang ada dengan SDM yang ada, maka di ramulah menjadi kebijakan.

    Dikarenakan lebih fokus meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Sampai hari ini Saya ga punya rumah dinas, dan kantor kantor UPTD kantor – kantor dinas masih ngontrak. Kalo di kerjakan katakan 3 M perdinas kali 30 berarti hanya 90 Milyar, tapi sampai hari ini nanti dulu, maka ketika mendapat amanah saya lebih mengutamakan pembangunan di bidang infrastruktur daripada mengutamakan bangunan kantor pemerintahan, " katanya.

    Selanjutnya Jeje memaparkan bahwa, Penataan jalan dan jalur wisata serta ruang kesehatan, itu menjadi prioritas utama selama saya menjabat sebagai Bupati, sejak tahun 2016 jadi Bupati, saya lebih memilih rangkaian kebijakan yang pro rakyat. Jalan jalan yang jelek kita bangun selama hampir 7 tahun ini. Pantai kita tata agar menjadi daerah wisata yang lebih menarik wisatawan...ya, karena di situ ada pendapatan asli daerah.

    ” Puskesmas kita bangun, sekolah kita bangun, rumah sakit kita bangun...ya, karena prinsipnya jika masyarskat Lagi tidak punya uang disitu mesti ada solusi, kami menetapkan kebijakan agar masyarakat mudah menjangkaunya ketika berobat, maka kita buat yang namanya UHC, jadi sudah 96% masyarakat Pangandaran kalo berobat sudah punya BPJS yang di tanggung oleh Pemda, sisanya tinggal 4% lagi.

    ”Saya sudah mengeluarkan kebijakan kalo belum punya BPJS, silahkan menggunakan surat keterangan dari desa, tetapi ketika sudah masuk ke puskesmas akan di gantikan dengan BPJS, sama begitu meskipun ketika masuk ke Rumah sakit.

    Kami selalu ingin melakukan yang terbaik untuk semua masyarakat kabupaten pangandaran, maka sekolah kita bangun, akses ke sekolah menjadi lebih mudah dan sebagainya, itu yang kita bangun. Alhamdulillah itu semua  bisa berjalan dengan baik walaupun di sana sini tentu tidak mudah dimana uang kita tidak cukup, sehingga saya harus bermanuver kepada Gubernur serta ke pemerintahan pusat, agar diberikan kepercayaan untuk menurunkan anggaran, sehingga Alhamdulillah bisa berjala dengan baik, ”katanya.

    Menurut Jeje, meskipun pemkab pangandaran tidak punya duit, Kepala Desa beserta prangkat Desa, Rt - Rw di beri tunjangan yang di Kabupaten lain tidak ada, yang mana Kepala desa hampir dapat tiga juta rupiah per bulannya, bahkan dalam masa pandemi saya mengalami dilema yang cukup tragis dengan banyak pilihan antara pembangunan atau menyelamatkan dan mengutamakan kesehatan masyarakat..." ya saya akhirnya mengutamakan kesehatan masyarakat".

    Selain itu pada kesempatan ini saya berjanji insya Alloh jalan yang belum terealisasi sekarang, pembangunannya akan saya lanjutkan secepatnya, khususnya jalan tembusan dusun Cikoranji ke dusun Cirawa , ” ujarya.
    (Zesykha).

    pangandaran jawa barat
    Anton atong sugandhi

    Anton atong sugandhi

    Artikel Sebelumnya

    Bupati Jeje Wiradinata Gunting Pita Bank...

    Artikel Berikutnya

    Pimpinan dan Redaksi Jurnalis Indonesia...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Bantu Pencegahan Penyakit Kaki Gajah, Babinsa Kuala Kencana Dampingi Petugas Kesehatan Pada Saat Survey dan Pengambilan Sampel Darah
    Pelaku Pemukulan Pelajar Masih Berkeliaran, Kinerja Polsek Medan Area di Pertanyakan
    Polda Jabar Ungkap Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Pelanggaran Aturan Penempatan Pekerja Migran Indonesia Secara Tidak Prosedural
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan

    Ikuti Kami